SPT Tahunan PPh Orang Pribadi (PPh OP) 1770 S
March 08, 2021
5 menit membaca
Formulir jenis ini memiliki struktur yang lebih luas dibandingkan formulir 1770 SS karena ada lampiran yang harus diisi oleh Wajib Pajak (WP). yang menggunakan formulir 1770s adalah WP Orang Pribadi dengan penghasilan bruto atau kotor lebih dari Rp. 60 juta per-tahun.
Penghasilan tersebut diperoleh dari satu atau lebih pemberi kerja, dari dalam negeri, serta mempunyai penghasilan yang dikenakan PPh Final atau bersifat final, seperti bunga deposito, surat berharga, dan lainnya.
Sebelum mengisi SPT Pajak online atau e-Filling, Wajib Pajak lebih dulu perlu menyediakan beberapa dokumen pendukung, antara lain:
- Bukti potong 1721 A1 untuk pegawai swasta, atau 1721 A2 untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS).
- Bukti potong 1721 VII untuk pemotongan PPh Pasal 21 yang bersifat final.
- Bukti potong PPh Pasal 23 untuk penghasilan dari saewa selain tanah dan bangunan.
- Bukti potong PPh Pasal 4 ayat 2 untuk sewa tanah dan bangunan.
- Daftar Penghasilan.
- Daftar harta (buku tabungan, sertifikat tanah atau bangunan) dan utang (rekening utang).
- Daftar tanggungan keluarga.
- Bukti pembayaran zakat atau sumbangan lain, dan dokumen terkaut lainnya.
- Efin Pajak, sebagai syarat utama lapor SPT Pajak Online
- Formilir SPT Pribadi
- Formulir 1721-A1 (Apabila Wajib Pajak bekerja diperusahaan)
- Akun aplikasi e-Filing
Jika Anda ingin dipandu dalam pengisian SPT Tahunan Orang Pribadi, Anda dapat berkonsultasi dengan konsultan pajak di PajakInd.
- Buka situs https://djponline.pajak.go.id
- Masukkan Nomor Poko Wajib Pajak (NPWP), password yang anda buat saat daftar akun DJP online
- Masukkan juga kode keaman (captcha)
- Lalu klik “login”
- Pilih layanan “e-Filing”
- Pilih atau klik “Buat SPT”
- Ikuti panduan pengisian e-Filing dengan menjawab beberapa pertanyaan sebelum masuk ke SPT 1770 S
- Apakah Anda menjalankan usaha atau pekerjaan bebas? Pilih jawaban “Tidak”
- Apakah Anda seorang Suami atau Istri yang menjalankan kewajiban perpajakan terpisah (MT) atau pisah harta? Pilih jawaban “Tidak”
- Apakah penghasilan bruto yang Anda peroleh selama setahun kurang dari RP60 juta? Pilih Jawaban “Tidak”
- Anda dapat menggunakan formulir 1770 S, pilihlah form yang akan anda gunakan. Jika Anda sudah tahu cara mengisi formulir 1770 S, maka Anda bisa pilih jawaban “Dengan Bentuk Formulir”. Tapi bila Anda ingin dipandu dan dipermudah bentuk tampilan pengisiannya, pilih jawaban “Dengan Panduan”.
- Jika memilih “Dengan Panduan”, klik SPT 1770 S dengan panduan
- Setelah itu, melakukan pengisian e-Filing 1770 S
- Dimulai dengan mengisi data formulir tahun pajak, contohnya 2019.
- Selanjutnya status SPT, contoh pilih status SPT Normal bila Anda baru pertama kali lapor pajak tahun 2019. Jika sudah pernah, dan ingin ada pembetulan, maka pilih pembetulan lalu mengisi kolom pembetulan yang ke berapa.
- Klik langkah berikutnya
- Isi daftar pemotongan atau pemungutan PPh oleh pihak lain dan PPh yang ditanggung pemerintah. Bukti potong pajak yang sudah Anda siapkan, tinggal tambahankan saja ke daftar tersebut. Isi nama dan NPWP pemotong atau pemungut pajak, nomor dan tanggal bukti pemotongan atau pemungutan, jenis pajak, dan jumlah PPh yang dipotong atau dipungut.
- Masuk ke bagian bukti potong baru. Bukti potong pajak yang tertera di lembaran 1721 A1 bagi pegawai swasta, atau PNs 1721 A2, tinggal dimasukkan saja sesuai kolomnya.
- Bila Anda mengisi penghasilan dari pekerjaan, pilih Pasal 21 di kolom Jenis Pajak
- Kemudian isi NPWP pemberi kerja (perusahaan tempat Anda bekerja atau bendahara). Kalau NPWP itu benar, maka nama perusahaan atau bendahara akan muncul secara otomatis di kolom Nama Pemotong atau Pemungut Pajak.
- Isi nomor buti, tanggal bukti pemotongan atau pemungutan, dan jumlah PPh yang dipotong atau dipungut.
- Setelah selesai, klik tombol simpan dan akan ditampilkan ringkasan pemotongan pajak Anda
- Klik langkah berikutnya
- Masukkan jumlah penghasilan neto dalamm negeri sehubungan dengan pekerjaan
- Klik langkah berikutnya
- Masukkan penghasilan dalam negeri, bila ada. Contohnya penghasilan dari sewa kontrakan, bunga deposito, dan lainnya.
- Klik langkah berikutnya
- Mengisi atau menjawab pertanyaan, “Apakah Anda memiliki penghasilan luar negeri?” Jika ya, disebutkan penghasilannya, dan jika tidak klik langkah berikutnya.
- Masukkan penghasilan yang tidak termasuk objek pajak, bila ada. Misalnya warisan senilai Rp11 juta, dan lainnya.
- Setelah selesai, klik langkah berikutnya
- Masukkan penghasilan yang telah dipotong PPh Final, bila ada. Klik tombol tambah, lalu isi. Contohnya hadiah undian senilai Rp20 juta, telah dipotong PPh Final 25% berarti Rp5juta. Jika sudah mengisi, klik simpan.
- Klik langkah berikutnya
- Selanjutnya memasukkan harta yang Anda miliki dengan menjawab dulu pertanyaa apakah Anda memiliki Harta?
- Jika ya, masukkan harta satu persatu dengan klik tombol tambah. Contoh Anda punya sepeda motor, isi kode harta, nama harta (merek motor), tahun perolehan, harga, dan keterangan (Plat nomor, nomor BPKB)
- Jika Anda sudah pernah mengisi daftar harta di e-Filing, Anda dapat menampilkan lagi dengan klik “Harta pada SPT Tahun Lalu.”
- Klik langkah berikutnya
- Tambahkan utang yang Anda miliki, misalnya sisa kredit motor.
- Isi kode utang, nama pemberi pinjaman, alamat, tahun peminjaman, dan jumlah utang. Lalu klik simpan
- Bila sudah pernah melaporkan daftar utang di e-Filing, Anda bisa menampilkan kembali dengan memilih “Utang pada SPT Tahun Lalu.”
- Tambahkan tanggungan yang Anda miliki.
- Jika sudah pernah melaporkan daftar tanggungan di e-Filing, Anda dapat menampilkan kembali dengan pilih “Tanggungan pada SPT Tahun Lalu”
- Jika punya tanggungan baru, masukkan di daftar tanggungan dengan klik tambah. Isi nama, NIK, hubungan keluarga, dan pekerjaan
- Klik langkah berikutnya
- Isi zakat atau sumbangan keagamaan wajib yang Anda bayarkan ke lembaga pengelola yang disahkan pemerintah. Misalnya ke Baznas.
- Klik langkah berikutnya
- Masuk ke bagian status kewajiban perpajakan suami istri.
- Isi status perkawinan, status kewajiban perpajakan suami, misal Wajib Pajak adalah kepal keluarga dan istri tidak bekerja
- Lalu pilih golongan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Anda. Bila Anda telah berkeluarga tanpa tanggungan, pilih Kawin/K dan kolom sebelahnya 0.
- Perhatikan kewajiban perpajakan secraa terpisah dengan suami istri (MT), hidup berpisah (HB), atau melalukan perjanjian pemisahan harta (PH)
- Klik langkah berikutnya
- Isi pengembalian atau pengurangan PPh Pasal 24 dari penghasilan luar negeri, bila ada.
- Klik langkah berikutnya
- Isi pembayaran PPh Pasal 25 dan Pokok SPT PPh Pasal 25, bila ada. Jika tidak ada, kosongkan, dan klik langkah berikutnya.
- Masuk ke bagian perhitungan Pajak Penghasilan (PPh).
- Ditahap ini akan ditampilkan perhitungan PPh dan SPT Anda berdasarkan data yang Anda masukkan di langkah-langkah sebelumnya. Status SPT akan terlihat dibagian bawah apakah Nihil, Kurang Bayar, atau Lebih Bayar
- Periksa kembali data tersebut. Jika sudah sesuai, klik langkah berikutnya
- Dibagian selanjutnya, akan ditampilkan:
- Jika status SPT Anda kurang bayar, akan muncul pertanyaan sudahkah Anda melakukan pembayaran? Jika belum, klik jawaban belum
- Jika sudah membayar, klik jawaban sudah. Kemudian masukkan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan tanggal bayar sesuai bukti pembayaran
- Bila Anda tidak memiliki kewajiban PPh Pasal 25, klik langkah berikutnya
- Tahapan selanjutnya konfirmasi. Muncul pernyataan yang harus dijawab dengan klik setuju atau agree.
- Klik langkah berikutnya
- Setelah itu muncul ringkasan SPT Anda dan pengambilan kode verifikasi.
- Klik tulisan “Di Sini” untuk mengambil kode verifikasi
- Beri jawaban atas pertanyaan pengiriman kode verifikasi, lewat email atau nomor ponsel
- Cek email atau nomer ponsel, lalu masukkan kode verifikasi di kolom SPT
- Selanjutnya klik “Kirim SPT”
- SPT Anda sudah terkirim. Cek email untuk melihat Bukti Penerimaan Elektronik (BPE) SPT Pajak Online atau e-Filing 1770 S.
Jika Anda ingin dipandu dalam pengisian SPT Tahunan Orang Pribadi, Anda dapat berkonsultasi dengan konsultan pajak di PajakInd.